Kasus Lakalantas di Gowa Berujung Damai: Polisi Jadi Jembatan Kemanusiaan Dan Keadilan
GOWA, Karebanasulsel.id- Satlantas Polres Gowa kembali menunjukkan komitmennya dalam menegakkan hukum yang humanis dan berkeadilan. Proses penanganan kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Senin, 01 April 2025 di Jalan Poros Pallangga, Gowa, akhirnya berakhir damai setelah melalui proses mediasi intensif.
Kecelakaan tersebut melibatkan pengendara sepeda motor dan sebuah mobil, dan menyebabkan seorang anak perempuan berusia 9 tahun (NA) mengalami patah tulang pada bagian lengan. Duka dan trauma sempat menyelimuti keluarga korban, namun hari ini, harapan dan keadilan hadir melalui jalur damai yang difasilitasi oleh pihak kepolisian. Jumat 18/07/2025.
BRIPKA Amir Hamzah, selaku penyidik Satlantas Polres Gowa, mengonfirmasi kepada media bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai secara sukarela, setelah pemilik mobil berinisial DB bersedia bertanggung jawab secara moril dan materiil.
“Pemilik mobil telah memberikan bantuan biaya pengobatan kepada korban, dan memperbaiki motor milik korban hingga dalam kondisi baik kembali,” ungkapnya.
Proses perdamaian ini berlangsung di Ruang Gelar Perkara dan Mediasi Satlantas Polres Gowa, disaksikan oleh penyidik dan didokumentasikan dengan penuh keterbukaan. Dalam suasana yang penuh empati, masing-masing pihak menandatangani surat kesepakatan damai dengan harapan tidak ada lagi luka yang tersisa, baik secara hukum maupun emosional.
Satlantas Polres Gowa menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak terkait jika selama proses penanganan terdapat kekurangan atau keterlambatan.
“Kami bekerja secara profesional dan transparan. Semua butuh waktu dan proses. Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat,” lanjut BRIPKA Amir.
Pernyataan ini mewakili Kapolres Gowa AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, Kasat Lantas AKP Muh. Muaz, S.Sos, dan Kanit Gakkum IPDA Heri Siswanto, SH., yang turut mengapresiasi penyelesaian damai tersebut.
Mereka juga mengingatkan masyarakat agar terus meningkatkan kesadaran dalam berkendara:
“Mari kita budayakan tertib berlalu lintas, lengkapi surat kendaraan, dan utamakan keselamatan sebagai prioritas utama.”
Kasus ini menjadi pelajaran berharga: bahwa di balik aturan hukum yang tegas, masih ada ruang untuk kemanusiaan, empati, dan perdamaian. Satlantas Polres Gowa tak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menghadirkan solusi bermartabat bagi masyarakat.
Redaksi: ABK
…………….
