Kapolsek Bontocani Sambangi Tunanetra Sakit di Dusun Oro, Setetes Harapan di Tengah Gelapnya Ujian Hidup
BONE, Karebanasulsel.id- Suasana haru menyelimuti rumah sederhana milik keluarga Asdar di Dusun Oro, Desa Bana, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Jumat (18/07/2025). Di balik dinding kayu dan atap seng yang menua, hidup seorang tunanetra yang selama ini hanya mampu terbaring lemah karena sakit yang dideritanya.
Asdar, yang mengalami kebutaan sejak usia 2 tahun akibat penyakit cacar, kini hanya bisa pasrah menjalani hari-harinya dengan rasa sakit yang menjalar hingga ke tulang belakang. Keterbatasan tak mematahkan semangatnya. Sebelum jatuh sakit, ia dikenal sebagai “OM Danar Operator”, anggota aktif komunitas amatir radio dengan callsign YD8EZU yang selalu menyapa dengan semangat di udara. Kini, semua itu hanya tinggal kenangan yang ia peluk dalam sunyi.
Kabar menyentuh hati ini sampai ke telinga Kapolsek Bontocani IPTU Kamaluddin, S.H., yang langsung berinisiatif mengunjungi kediaman Asdar bersama beberapa personilnya. Mereka membawa bantuan sembako sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap warganya yang tengah diuji.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi saudara Asdar. Semoga beliau segera diberi kesembuhan oleh Allah SWT dan tetap diberikan kekuatan,” tutur IPTU Kamaluddin, penuh rasa haru.
KLIK VIDEONYA DI BAWAH INI, KUNJUNGAN KAPOLSEK BONTOCANI
Ia juga menyampaikan terima kasih atas informasi dari media, khususnya Pimred Karebanasulsel, Abas Kelana. “Berkat informasi dari beliau, kami bisa langsung turun ke lokasi dan menyapa saudara kita yang membutuhkan,” tambahnya.
Kedatangan Kapolsek dan jajaran disambut hangat oleh keluarga Asdar. Meski dengan keterbatasan fisik, Asdar tetap berusaha tersenyum dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan. Hari-harinya yang sunyi kini sedikit berubah, saat harapan kembali mengetuk pintu gubuk tuanya.
Asdar tinggal bersama kedua orang tuanya, petani kecil yang hidup dalam kesederhanaan. Di tengah segala kekurangan, mereka bertiga tetap menggenggam harapan dan berdoa agar suatu saat nanti, Asdar bisa kembali bangkit dan menyapa dunia, seperti dulu saat ia aktif memegang mikrofon radio amatirnya.
Kunjungan ini menjadi simbol bahwa kepedulian, sekecil apapun, mampu menghadirkan cahaya dalam gelap dan harapan dalam keterbatasan.
Redaksi : ABK
…………….