Karebana Sulsel
karebanasulsel.id | portal online yang menyajikan beragam topik informasi yang berskala lokal, hingga nasional. Dengan komitmen untuk senantiasa menghadirkan berita-berita terupdate tajam terpercaya dan akurat.
19.7 C
New York
Selasa, Agustus 26, 2025

Buy now

Tunanetra dan Lumpuh, Asdar Hanya Bisa Pasrah di Gubuk Tua; ORARI dan RAPI Tim Semangat Pagi Nusantara Ulurkan Tangan Persaudaraan

BONE, Karebanasulsel.id- Di balik bukit terjal dan jalanan yang penuh lumpur di Dusun Oro, Desa Bana, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, seorang pria paruh baya bernama Asdar (40) menjalani hari-harinya dengan tubuh lemah tak berdaya, hanya bisa terbaring di ranjang kecil di rumah kayu sederhana milik orang tuanya. Sejak kecil ia buta, dan kini, tubuhnya pun dilumpuhkan oleh penyakit stroke ringan yang membuat tangan kanannya tak lagi bisa digerakkan. Punggungnya keram, dan kondisi tubuhnya melemah karena kekurangan darah (HB rendah). Sabtu 12/07/2025.

Sejumlah sahabat dari komunitas Amatir Radio ORARI dan RAPI wilayah Sinjai dan Bulukumba datang mengunjungi Asdar. Dalam diam yang hening dan udara yang dingin, pertemuan itu menjadi momen haru penuh makna: pelukan erat, genggaman tangan, dan doa yang lirih dipanjatkan di atas tubuh Asdar yang mulai mengurus.

Ibu Rahmawati Ramlan, salah satu anggota aktif ORARI dan RAPI Kabupaten Bulukumba yang akrab disapa Rara OP (kolsain YD8CYQ/JZ24CJW), mengungkapkan kepada media,

“Asdar ini sudah menderita sejak bertahun-tahun. Bahkan sejak usia 2 tahun, ia mengalami kebutaan akibat cacar. Kini ia harus berjuang lagi melawan stroke ringan dan berbagai keterbatasan.”

KLIK VIDEONYA DI BAWAH INI DARI TIM SEMANGAT PAGI NUSANTARA

Dalam kunjungan tersebut, para sahabat radio dari Kabupaten Bulukumba dan Sinjai turut menyerahkan bantuan alakadarnya hasil penggalangan dana dari sesama anggota ORARI dan RAPI, Serta jauh sebelumnya juga pernah dilakukan oleh rekan-rekan Amatir wilayah Kabupaten Bone, dengan jumlah donasi yang terkumpul lebih dari Rp 3 juta. Bantuan itu disampaikan langsung kepada keluarga Asdar, sebagai bentuk empati dan solidaritas.

“Semoga bantuan kecil ini bisa sedikit meringankan bebannya. Dan semoga Allah SWT segera mengangkat penyakitnya dan memberi kesembuhan,” ucap Ibu Rara penuh haru.

Asdar, yang dikenal oleh komunitas amatir radio dengan kolsain YD8EZU atau lebih akrab dipanggil “OM Danar Operator”, merupakan anggota aktif sebelum jatuh sakit. Kini, ia hanya bisa mendengarkan siaran dari balik ranjangnya, menyimpan rindu untuk kembali menyapa rekan-rekannya melalui gelombang udara.

Hari-harinya hanya ditemani ayah dan ibunya—keduanya petani kecil yang hidup bersahaja di gubuk kayu. Mereka bertiga hidup dalam keterbatasan, namun tidak kehilangan harapan. Di tengah sakit dan gelap yang membatasi, Asdar tetap menyimpan cita-cita untuk suatu hari bisa kembali berkarya dan membantu orang tuanya mencari nafkah.

Komunitas ORARI dan RAPI menyampaikan harapan besar agar pemerintah Kabupaten Bone dan instansi terkait turut hadir dan memberikan bantuan medis serta perhatian lebih bagi Asdar.

“Kami dari Tim Semangat Pagi punya prinsip: jika ada saudara kami yang sakit, kami akan selalu hadir menjenguk. Karena bagi kami, persaudaraan tidak ditentukan oleh darah, tapi oleh kebersamaan dan hati yang tulus.”

Meski menempuh medan ekstrem dan perjalanan jauh, semangat para sahabat ORARI dan RAPI tak goyah. Mereka membuktikan, bahwa persahabatan sejati tak mengenal jarak, sakit, atau musim.

Laporan : Tim Semangat Pagi Nusantara
Redaksi : Abas Kelana
Foto : Dokumentasi ORARI & RAPI

…………..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkait

Latest Articles