SINJAI, Sul-Sel. Karebanasulsel.id- Salah satu sekolah kejuruan yaitu SMK Negeri 4 Sinjai yang terletak di Desa Pulau Harapan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan dikunjungi investor dan tenaga ahli dari negara jepang yang bertemakan “ASIA UVELIHOOD NETWORK dan NISHINIPPON NICHIMO CORPORATION” Dan tujuan mereka bertandang dalam rangka Survey Pemantauan Area Pemasangan Rumpon. Sampai berita ini diterbitkan Sabtu 20/04/2024.
Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Sinjai (Baharuddin, S.T.,M.Pd) yang dikonfirmasi media membenarkan hal tersebut, dikatakannya bahwa “Iye betul Pak, Tahun kemarin di bulan November 2023 sekolah kami dikunjingi tenaga ahli dan investor dari jepang, yaitu Mr. Shuuchi Imei, Mr. Satoshi Ikesda dan Leader, Asia Livelihood Network (Fumiko Kawae, Ph.D). Dan kunjungan mereka mensurvey kegiatan di sekolah kami dan memberikan materi-materi pelajaran pada siswa-siswi kami.” Ucapnya.

“Mereka juga survey dan memantau area pemasangan rumpon, dan kegiatan ini berjalan tanggal 18 sampai 20 januari 2024. Mereka mengungkapkan perasaan sangat senang memberikan materi pada siswa-siswi kami, namun sedikit kekecewaan yang dirasakannya dengan mengungkapkan bahwa tidak adanya tenaga listrik di pagi hari saat proses pembelajaran. Menurut mereka di sekolah ini seharusnya ada mesin genset besar demi kelancaran proses belajar mengajar.” Ungkapnya.
Ditambahkannya pula bahwa bukan hanya mesin genset yang menjadi kendala, namun siswa-siswi kami juga terkendala mengenai alat trangsportasi laut dari titik kediaman para siswa di pulau liang-liang ke pulau harapan. Sehingga banyak diantara siswa kami yang malas ke sekolah karena terkendala biaya transportasinya.” Paparnya.
Dari data yang dihimpun media diketahui bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Sinjai yang berada di Desa Pulau Harapan, Kecamatan Pulau Sembilang, siswa-siswinya berjumlahkan 150 orang. Dan jumlah tenaga pendidik 24 orang. Dan kendala yang dilaporkan bahwa tidak adanya mesin genset selaku kelistrikan, sebab di pulau tersebut jaringan PLN hanya menyala pada pukul 18:00 wita sampai jam 06:00 wita di pagi hari. Dan kendala yang kedua adalah transportasi laut angkutan siswa.
Adapun perahu yang biasa mengangkut para siswa-siswi dan guru tersebut milik warga laggoppo, dan biayanya sebesar Rp 35.000.- Pulang Pergi. Dan bagi para guru yang tinggal di kota sinjai memakan waktu selama kurang lebih 1 jam lebih.

Adapun pengalaman kepala sekolah yang disampaikannya bahwa “Pernah perahu yang kami tumpangi kandas akibat surutnya air, untung kami dibantu oleh Kapolsek Pulau Sembilan Iptu Sahabuddin bersama anggotanya, yang waktu itu ikut membantu mendorong perahu yang kami tumpangi tersebut. “Dan juga kendala beratnya ketika faktor cuaca buruk dengan ketinggian ombak yang terkadang menghalangi penyeberangan kami ke pulau, mengingat demi keselamatan kami jaga sehingga kami tidak jadi menyeberang ke sekolah tempat kami mengajar.” Ungkap Kepala Sekolah.
Ditambahkannya “Kami berharap kepada pemerintah daerah, provinsi dan pusat, kiranya dapat melihat dan membantu segala kekurangan kami di Sekolah SMK Negeri 4 Sinjai yang berada di Pulau Sembilan. Itu semua demi tercapainya cita-cita kami selaku pendidik untuk mencerdaskan generasi bangsa.” Harapnya.
Disisi lain, Kepala Desa Pulau Harapan (Mukrimin S.HI.,) yang juga dikonfirmasi media melalui telepon mengatakan bahwa “Mendengar laporan tersebut, kami selaku pemerintah desa di pulau harapan sudah berupaya, dan insya Allah semoga di tahun depan kami sudah bisa menganggarkan untuk pengadaan satu unit perahu angkutan buat penyeberangan siswa selaku alat trangsportasinya. Dan juga buat masyarakat umumnya yang membutuhkan di wilayah kami.” Terangnya.
“Dan kami selaku pemerintah desa pulau harapan mengucapkan terima kasih banyak atas informasi rekan media yang telah menyampaikan hal tersebut. Sebab kami sangat butuh informasi dari teman teman media selaku mitra kami dan selaku sosial kontrol tentunya.” Tutupnya.(**)
Redaksi/Abk
…..