Masyarakat Geram, PLN Sinjai Dianggap Tidak Responsif Tangani Bahaya Kabel Listrik
SINJAI, Karebanasulsel.id- Masyarakat Desa Patalassang, Dusun Bonto Sugi, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kinerja PLN Kabupaten Sinjai.
Warga menilai PLN tidak responsif dalam menindaklanjuti laporan yang sudah mereka sampaikan sejak lebih dari dua tahun lalu. Hingga kini, keluhan tersebut tak kunjung mendapat solusi. Kondisi kabel listrik yang menjuntai rendah di jalan maupun di area perkebunan warga semakin meresahkan karena berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat dan pengguna jalan.
Lihat dan Klik Videonya di Bawah ini
“Kami selaku pelanggan PLN sangat kecewa. Aduan kami sudah bertahun-tahun tidak ditanggapi. Kabel yang melintang ini bukan hanya merusak pemandangan, tetapi juga mengancam keselamatan nyawa. Malam hari pun tegangan listrik di rumah-rumah warga sangat lemah, tidak normal sama sekali,” ungkap salah seorang warga, Selasa (26/8/2025).
Warga berharap pihak PLN segera menindaklanjuti dengan pemasangan tiang penyangga kabel serta penambahan trafo untuk menstabilkan aliran listrik. “Kalau ini dibiarkan, bisa saja ada korban tersetrum. Kami mohon PLN jangan menunggu ada musibah baru turun tangan,” tegas warga.
Klik Video ke 2 Di Bawah ini
Sementara itu, awak media telah dua kali berupaya meminta konfirmasi langsung ke Kantor PLN Sinjai. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil karena manajer PLN Sinjai tidak berada di tempat. Bahkan, saat dimintai nomor kontak sang manajer, staf dan operator enggan memberikan dengan alasan privasi.
Masyarakat menegaskan, PLN Sinjai dituntut lebih peka dan responsif terhadap keluhan masyarakat. Mereka menilai keselamatan warga seharusnya menjadi prioritas utama dalam pelayanan publik.
Klik Video Ke 3 Di Bawah ini
Kepala Desa Patalassang yang ditemui Tim Media di Kediamannya membenarkan hal tersebut. Dikatakannya bahwa “Sudah ada warga kami yang kena setrum Pak, diantaranya orang tua yang saat itu selesai melaksanakan shalat di mesjid tersebut, dan juga anak-anak yang pergi mengaji di mesjid itu juga ikut tersengat ketika menyentuh pagar mesjid itu.” Ungkapnya.
Ditambahkannya bahwa “Kami pemerintah desa juga sudah melakukan persuratan ke pihak PLN Sinjai terkait hal tersebut, dan puluhan masyarakat kami ikut bertanda tangan di dalam surat permohonan pengajuan tiang penyangga kabel dan penambahan travo, dan itu sudah 2 tahun lamanya, namun sampai saat ini tidak ada tindakan atau jawaban dari pihak PLN Sinjai. Mungkin menunggu korban ya…? Baru mau turun”. Ungkapnya dengan nada kecewa.
Sampai berita ini diterbitkan pihak PLN tidak dijumpai oleh Tim Media di lokasi tersebut.
Redaksi : ABK
………
